Tuesday, July 31, 2018

LOKALISASI, PELEGALAN PROSTITUSI KAH?

Catatan: tulisan nyeleneh dari orang awamn

Lokalisasi, sewaktu kecil saya belum mengenal kata itu, hanya di tempat kelahiran saya Pangkalpinang ada satu tempat namanya Teluk Bayur. Yang saya dengar dari omongan orang-orang itu adalah tempat para perempuan malam tapi pada waktu itu pun saya tidak tahu apa yang ada didalamnya dan tidak tahu juga tempatnya seperti apa wong saya masih kecil dan nggak pernah kesono.

Singkat cerita. Pindah ke daerah lain, kembali saya mendengar tempat berkumpulnya para pencari kepuasan berahi hiburan malam tapi saya pun belum mengenal istilah lokalisasi (awam banget ya). Saya baru mengetahui istilah itu setelah hijrah ke Tanjungpinang, itupun tahunya dari orang. Awalnya saya pikir lokalisasi adalah nama tempat atau daerah seperti Teluk Bayur di Pangkalpinang atau Batu 16 di Tanjungpinang. Tapi, ternyata pekiraan saya salah. Arti sebenarnya “lokalsasi” itu adalah sebuah istilah untuk daerah atau tempat penampungan. .Akan tetapi makna lokalisasi pada masa ini lebih dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif, yaitu tempat penampungan orang-orang yang menjual dan membeli kenikmatan duniawi (ini versi yang saya simpulkan berdasarkan apa yang orang pikirkan ketika ditanya “Apa itu lokalisasi?”). Ya, saya bertanya kepada teman-teman saya “Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata lokalisasi?”. Dan pada intinya semua teman yang saya tanya menjawab bahwa lokalisasi adalah tempat yang bermakna buruk.

Berangkat dari hal tersebut saya penasaran mengenai arti lokalisasi yang sebenarnya. Saya pun mencari tahu apakah lokalisasi itu mempunyai arti dan makna seperti yang kebanyakan orang pikirkan pada umumnya atau mempunya arti dan makna yang lain. Dan akhirnya saya berselancar di lautan gugel untuk mencari arti dan makna yang sebenarnya dari lokalisasi.

Dalam KBBI lokalisasi adalah pembatasan pada suatu tempat atau lingkungan. Lokalisasi hanyalah sebuah istilah tempat atau daerah untuk mengumpulkan suatu kegiatan, aktivitas ataupun usaha. Namun, lokalisasi yang ada dalam tulisan ini adalah lokalisasi yang berkonotasi negatif atau lokalisasi yang sering kita dengar sebagai tempat berlangsungnya prostitusi. Seperti tulisan Soedjono D dalam bukunya “Patologi Sosial: Gelandangan, Penyalahgunaan Narkoba”, menyinggung pengertian lokalisasi sebagai sebentuk usaha untuk mengumpulkan segala macam aktivitas atau kegiatan pelacuran dalam satu wadah, selanjutnya hal ini disebutnya sebagai kebijaksanaan lokalisasi pelacuran.

Dari apa yang dituliskan oleh Pak Soedjono pengertian lokalisasi sudah bergeesr dari makna yang sebenarnya (dalam hal ini KBBI). Dan pengertian dari beliau pun adalah pengertian yang orang-orang pikirkan pada umumnya termasuk saya sendiri.

Kembali saya teringat tentang isu pembangunan lokalisasi untuk menampung PSK yang ada di Jakarta agar tidak berserakan (kasarnya begitu, kalimat ini berdasrkan sumber yang saya ambil). Wacana kontroversial ini sempat dicanangkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama atau yang lebih dkenal dengan Pak Ahok pada tahun 2015. Wacana ini pun banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak (saya yakin yang setuju adalah mereka yang menikmati, piiss). Sebenarnya wacana ini bukan tanpa alasan, Ahok ingin membangun lokalisasi khusus agar supaya para PSK tidak berceceran kemana-mana (macam minyak tumpah aje nih Pak yang bisa menyebabkan orang tergelincir nikmat dosa). Ide ini pun tercetus dari melihat dampak yang disebabkan penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara yang ada di Surabaya. Ya apalagi kalau bukan “Dolly”. Efek dari penutupan tersebut menyebabkan mereka yang kehilangan pencaharian memutar otak untuk mendapatkan pelanggan rupiah dengan cara yang lebih canggih dengan bantuan teknologi. Ya apalagi kalau bukan prostitusi online, ini terlihat lebih aman lebih mudah lebih efisien dan efektif juga mungkin tanpa harus memajang diri untuk mendapatkan pelanggan. Tapi untunglah ide pembangunan lokalisasi tersebut tidak terlaksana. Tapi kalau terlaksana pun kan bisa tahu yak ketika seseorang pergi ke lokasi tersebut pergi ngapain.

Terlepas dari kasus yang sempat heboh diatas yeng hebohnya menyamai isu hukuman mati untuk para pengedar narkoba, saya lebih merasa miris dengan daerah yang seperti membiarkan sebuah tempat/kampung atau area tertentu menjadi lokalisasi. Ya, seperti pembiaran prostitusi. Seperti daerah tempat saya kuliah kemarin. Karena mustahil rasanya jika pemerintahnya tidak mengetahui mengenai lokalisasi yang ada di daerahnya. Notabene pemimpinnya adalah putra daerah yang besar di daerahnya. Aahh sudahlah lupakan itu semua mungkin saja pemerintah daerah ini terlalu sibuk mengurusi proyek-proyek yang ngandat kali ya.

Karena rasa penasaran saya pernah memaksa seorang teman untuk mengantar saya kesana. Awalnya dia menolak tapi pada akhirnya dia mengalah juga (ialah kalau tidak saya putusin dia). Saya kira ketika saya datang kesana saya akan disuguhi pemandangan dengan wanita-wanita menor nan glamor dan diiringi musik sambutan yang memekakkan kuping. Ternyata tidak, kami datang di waktu yang salah karena kami datang di siang hari dengan modus seolah-olah mencari alamat seorang teman. Jadi tidak ada kegiatan yang aneh-aneh yang saya lihat hanya seperti sebuah perkampungan biasa.

Pertama masuk, saya melihat ada plang dengan gambar sepasang individu (laki-laki dan perempuan) dengan dinaungi payung. Lah, saya yang kagak ngerti apa-apa ini bertanya-tanya maksud daripada gambar itu apa. Kenapa ada gambar payung? Setelah saya tanyakan kepada teman saya ternyata payung itu diartikan sebagai pengaman. Pengaman ketika berhubungan atau to the point langsung payung = alat kontrosepsi yang umumnya kita kenal dengan istilah kondom. Layaknya payung yang bisa melindungi dari panas ataupun hujan maka kondom bisa melindungi wanita dari ketidakinginan mereka seperti terkena penyakit kelamin ataupun hamil (ya pakailah payung eh maksud saya kondom hahaha). Dah stop merepet kemane-mane.

Ok lanjut lagi. Pada saat masuk pun saya melihat seorang ibu dengan beberapa orang anak (mungkin anaknya). Kemudian muncul dalam benak saya, kemana anak-anak tersebut pada malam hari? Sekolah kah mereka? Jika mereka sekolah apakah lingkungan sekolahnya menerima dia? Syukur-syukur teman-temannya tidak tahu dimana tempat tinggalnya dan tidak memahamai seperti apa tempat tinggal temannya tersebut. Yang saya tidak bisa membayangkan bagaimana psikologis anak-anak yang tinggal di lokalisasi tersebut dengan kehidupan malam orangtuanya, tetangganya dan ketika malam musik berdentam-dentum memekakkan telinga yang memecah kesunyian malam seirama dengan goyangan mereka. Kasihan sekali jika mengingat hal tersebut, mereka terbiasa melihat yang tidak seharusnya dilihat.

Apakah pemerintah tidak mengetahui tentang lokalisasi yang ada di kotanya. Kenapa pemerintah tidak mengambil tindakan untuk menutup lokalisasi tersebut, atau sudah ada upaya kearah sana namun belum bisa direalisasikan karena berbagai faktor. Atau pemerintah memang menutup mata dengan kegiatan yang ada di lokalisasi tersebut. Apakah pemerintah di daerah ini berani mengambil tindakan ekstrim seperti yang dilakukan Bu Risma Walikota Surabaya.


Tulisan ini sebenarnya sudah terpikirkan bahkan bukan terpikirkan melainkan sudah nangkring di draft blog saya sejak tahun 2012. Akan tetapi banyak faktor yang mempengaruhi terutama faktor malas dan ketika buka laptop maksud hati ingin melanjutkan tulisan ini, entah kenapa acap kali pikiran saya langsung nge-blank seketika itu juga. Jadi itulah tak selesai-selasai hingga pada akhirnya sekarang baru saya coba selesaikan dan dipublish (sebenarnya inipun belum selesai sempurna). Maksud hati, saya ingin melihat kasus ini dari berbagai sudut pandang. Seperti sudut pandang sosial, agama dan juga negara. Tapi apalah daya pengalaman dan pengetahuan saya masih sangatlah minim. Dalam penulisan ini pun saya harus baca-baca lagi, cari-cari referensi agar benar-benar sesuai dengan keinginan saya apa yang ingin saya tuangkan.

Sudut Pandang Sosial

Jika dilihat dari kacamata sosial mendengar kata lokalisasi saja pikiran masyarakat pada umumnya sudah buruk dan kita sudah tahu tempat seperti apa lokalisasi itu. Meskipun sebenarnya dalam hal ini harus ada kajian yang mendalam seperti sebuah penelitian mengenai persepsi masyarakat mungkin. Disamping buruknya makna lokalisasi (ataupun tempat dengan nama tertentu) di mata masyarakat, tempat tersebut adalah ladang uang bagi mereka yang bekerja disana, ladang nikmat bagi mereka yang mencari kepuasan batin dan ladang dosa juga sebenarnya.

Sudut Pandang Agama

Jika dilihat dari sudut pandang agama tentulah hal ini (prostitusi) adalah sesuatu yang terlarang, terhitung ke dalam sebuah maksiat yaitu zina. Ada banyak dalil yang menjelaskan tentang zina. Sebenarnya zina itupun terbagi lagi jenisnya, tidak hanya sebatas zina fisik (hubungan badan). 

Sudut Pandang Negara

Nah bagaimana Negara memandang lokalisasi ini? Apakah bagian dari prostitusi kah atau bagaimana? (sepertinya untuk jawab pertanyaan ini harus dilakukan kajian yang lebih lanjut deh (I think).
Bersambung,,,



                                                                                                            Just opinion…

Friday, July 20, 2018

HUKUM KHAMR DAN BABI

Khamr dan babi, dua hal yang sama-sama haram tetapi berbeda perlakuan di masyarakat.

BABI
Sebagai seorang muslim tentu kita sudah tahu bahwa babi itu adalah haram. Dan mayoritas orang islam tidak  mau makan babi, meskipun mereka tidak tahu mengapa babi diharamkan. Yang pasti sudah ter-mindset bahwa babi itu haram dan seorang muslim tidak boleh makan babi (titik). Karena jujur saya pribadi pun baru benar-benar mengetahui sebab diharamkannya babi ketika saya SMP. Pada awalnya saya hanya sekedar tahu saja bahwa babi itu haram tanpa tahu alasannya. Dan pada masa itu saya belum mengetahui bahwa ada dalil baik al-Quran maupun hadits yang menerangkan diharamkannya mengkonsumsi babi bahkan turunannya. Misalnya seperti ketika ada obat yang mengandung unsur babi pasti peredaran obat tersebut langsung ditarik dan dihentikan produksinya. Seperti kasus obat yang sempet heboh V*ostin DS yang mengandung unsure DNA babi (padahal saya pikir hanya DNA-nya loh). Walhasil peredarannya langsung dihentikan dan ditarik. Padahal yang jadi bintang iklan emak-emak pakai jilbab. Dan  juga dulu pernah ada isu salah satu penyedap masakan Aj*nomo*o  yang mengandung tulang babi. Saya nggak inget tahun berapa, yang saya inget saya masih SD dan Badan POM belum ada waktu itu. Emak-emak termasuk emak saye juga berhenti pakai penyedap itu (gue anak micin dong hahaha)…

Berikut adalah beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan tentang diharamkannya babi :
“Katakanlah, “ Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecual makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah…”. (QS. Al-An’am: 145)

“Sesungguhnya Allah menharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”. (QS. Al-Baqarah: 173)

Selain kedua surah diatas ada beberapa surah lagi yang menjelaskan haramnya babi, seperti di surah Al-Maidah ayat 3, dan An-Nahl ayat 115.
Hikmah diharamkannya babi ternyata bukan tanpa sebab, banyak temuan ilmiah atau diadakannya penelitian mengenai kehigenisan daging babi. Ternyata babi adalah binatang yang sangat kotor, ini karena babi adalah satu-satunya hewan yang memakan kotorannya sendiri bahkan muntahannya juga, babi adalah hewan yang sangat rakus. Di dalam daging babi juga banyak ditemukan cacing, seperti cacing pita, cacing spiral, cacing tambang dan cacing-cacing ini jika tidak dimasak dengan benar akan berimigasi ke dalam tubuh konsumennya. Ada banyak mudharat yang ditimbulkan dari mengkonsumsi daging babi.

MINUMAN KERAS (KHAMR)
Minuman keras kalau di dalam islam lebih dikenal dengan istilah khamr karena sifatnya yang memabukkan. Siapa yang nggak tahu bahwa minuman keras itu juga diharamkan akan tetapi masih ada yang meminumnya. Dan disinilah kebingungan saya dimulai hahaha…ia saya bingung sendiri. Mengapa ada yang tidak mau makan babi karena tahu haram tanpa tahu sebabnya. Tapi ada yang masih minum khamr padahal tahu itu haram, memabukkan dan bisa menghilangkan akal sehat.

Bahkan mirisnya anak muda bisa dibilang masih sekolah tingkat pertama sudah mencoba-coba minum minuman yang memabukkan ini, oplosan pula. Tidak sedikit kasus kematian yang disebabkan minuman oplosan ini, tetapi masih ada saja yang meminumnya seperti tidak berkaca dari berita yang ada..dimanakah akal mereka. Tertutupkah hati mereka. Pendengaran mereka, penglihatan mereka dari kebenaran seperti itu? Entahlah, mungkin pikirnya mencoba dan mencari kesenangan, itu saja.

Berikut adalah beberapa dalil mengenai haramnya khamr:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah : “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (Al-Baqarah :219)
“Setiap yang memabukkan berarti khamr, dan setiap khamr hukumnya haram” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Minuman apapaun kalau banyaknya memabukkan, maka (minum) sedikit (dari minuman itu) juga haram. (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernah dikisahkan oleh Utsman bin Affan kepada kaum muslimin ketika beliau sedang berkhtubah. Pernah ada seorang pria  ahli ibadah. Kemudian dia bertemu dengan seorang wanta yang busuk hatinya. Wanita tersebut menjebak pria tersebut dengan mengunciya di kamar bersamanya. Dia dihadapkan dengan pilihan, apakah berzina dengannya atau membunuh seorang bayi atau meminum segelas arak., jika tidak maka si wanita akan berteriak agar celakalah si pria. Maka pria tersebut memilih segelas arak karena dianggapnya lebih ringan dosanya. Kemudian pria tersebut mabuk dan berzinalah ia dengan wanita tersebut dan membunuh si bayi.

Utsman bin Affan kemudian berpesan, “Jauhilah minuman keras, karena minuman keras merupakan induk segala perbuatan tercela. Demi Allah, sungguh, iman dan minuman keras tidak akan bersatu di dalam hati seseorang melainkan hampir pasti salah satu di antaranya melenyapkan yang lain”. Wallahu’alam.

Pada akhirnya saya tenggelam dengan pikiran saya sendiri mengenai khamr dan babi ini.



Saturday, July 14, 2018

AKU TAKUT NIKAH???? KETIKA GALAU DILANDA “GAMOPHOBIA”


Warning!!!!!! JANGAN TANYA KAPAN AKU NIKAH

Jika ada yang bertanya kepada saya. Kapan nikah??? Pingin gua sihir tu orang jadi kodok, lalu gua buang ke sungai atau gua lempar ke jalan biar dilindes tronton #iih sadis banget ya (ya itulah gambaran kekesalan saya jika ditanya kapan nikah). Entah kenapa pasti ada saja yang bertanya kapan nikah??. Andaikan mereka tahu, saya itu risih ditanya seperti itu. Dan andaikan mereka tahu itu sangat menyebalkan, bukan saya tidak mau menikah, tapi kan semua harus dipikirkan matang-matang dengan siapa menikah, orangnya seperti apa, pribadinya (jadi pernikahan itu adalah ranah privasi saya karena toh nantinya saya juga yang menjalani). Maka dari itu saya harus matangkan dulu mental saya sebelum memutuskan menikah karena saya ingin pernikahan sekali seumur hidup. Bukan apa-apa di zaman sekarang didukung dengan teknologi yang kian canggih banyak pilihan media sosial, mempermudah segalanya. Siapa yang bisa menebak jika suatu saat pasangan berselingkuh online hahaha. Saban hari berkirim pesan mesra dengan lawan jenisnya. Dan kemudian dilanjutkan ke dalam kamar..kan seyem..

Ya, balik lagi ke judul. Aku takut nikah??? Mmmmmm…sulit mejawabnya. Dibilang takut mungkin ia, dibilang enggak, ya enggak juga. Mungkin berada diantaranya antara takut dan tidak hahahaha….nggak. nggak. Saya nggak takut nikah hanya berhati-hati saja dalam memilih pasangan.

Oia baru-baru ini saya mendapatkan istilah baru mengenai orang yang takut menikah. Yaitu GAMOPHOBIA. Saya tahu dengan istilah ini dari novel yang saya baca. Awalnya saya tidak tahu apa arti dari gamophobia kemudian saya cari di mesin penelusuran dan mendapatkan pengetiannya. Gamophobia ialah istilah bagi mereka yang takut untuk menikah, dan  berada dalam suatu hubungan asmara, atau komitmen.

Penderita gamophobia ini bukan berarti mereka tidak mau menikah, ada keinginan untuk menikah tapi rasa takut yang berlebihan itulah menjadi alasan ketakutan untuk menikah. Banyak faktor penyebab mengapa seseorang bisa mengidap gamophobia, seperti trauma dengan pengalaman dari apa yang disaksikan dari pertengkaran orang yang telah menikah (hingga membekas dalam dirinya), ketakutan akan fisiknya sendiri (merasa diri tak sempurna), takut berhubungan badan, ataupun ada faktor penyebab yang lain. Tapi phobia ini bisa disembuhkan, intinya harus menanamkan pikiran positif mengenai pernikahan (ya ambil posistifnya bahwa pernikahan itu adalah mejalankan salah satu sunnah Rosulullah, yang artinya menikah itu adalah ibadah, pencegah dari jurang kemaksiatan).

Itulah sekilas info mengenai gamophobia.

Ya, balik lagi ke judul awal, aku takut nikah??????

Kalau saya pribadi mengapa di umur 27 tahun ini belum merencanakan menikah. Karena saya masih menunggu seseorang. Seseorang yang saya yakin kepadanya akan tetapi sebaliknya orang tersebut tidak yakin kepada saya bahkan dia telah memilih orang lain di hatinya. Dan tinggallah saya seorang diri (kog kedengarannya miris banget ya) oh nggak ding, nggak semiris dan seburuk yang kalian pikirkan karena saya orang yang cukup kuat dalam menghadapi masalah seperti ini. Akan tetapi terlepas dari itu semua saya tetep kekueh menyebut namanya dalam doa saya dan tetep konsisten meminta kepada sang pemilik hati, ya kali-kali aja sang empunya hati mau meridhai dan mengabulkan doa saya hehehe (kasian banget sih gue macam bertepuk diatas air)

Oia, sebenarnya ada beberapa alasan yang akan saya ungkapkan mengapa saya belum merencanakan akan menikah.

1. Belum ada orang yang cocok
Kata orang tak kenal maka tak sayang. Benar juga itu, tapi yang berlaku untuk saya, saya harus kenal dulu orang itu agar saya bisa sayangi dia, tidak mau saya seperti membeli kucing dalam karung. Masalahnya sekarang yang datang mendekati tak ada satu pun yang klik di hati apalagi mau cocok. Bukan karena tidak kenal dengan orang tersebut, kenal sudah. Tapi nggak klik dan hanya ingin berteman saja.

2. Ada ambisi yang belum tercapai
Ambisi saya adalah saya ingin bekerja dulu. Punya pekerjaan yang bisa menyokong kehidupan saya dan bisa membantu keluarga saya setidaknya meski hanya sedikit, tapi inginlah saya melihat senyum di wajah emak saya.
Bukan apa-apa, saya tak ingin juga memberatkan pasangan saya nantinya untuk keperluan pribadi saya. Maklum saya kan wanita, pasti akan ada perawatan meski bukan taraf salon kecantikan ternama. Tapi lebih enak belanja pakai uang pribadi, hati lebih lega, tenang tak terbebani.

3. Emosi belum stabil
Ya, saya akui saya ini masih egois, masih labil juga kayaknya. Emosi saya pun belum stabil. Hal ini sangat saya takutkan. Saya khawatir ketika saya menikah nantinya sikap cemburuan saya bisa berlebihan terhadap pasangan saya (ya meski cemburu itu katanya tanda sayang) tapi jika tidak bisa kendalikan jadi cemburu buta, curigaan terus bawaannya. Maka saya harus bisa mengendalikan hati terlebih dahulu.
Selain cemburuan itu, saya harus bisa mengendalikan amarah saya. Seperti saya bilang emosi saya belum stabil, saya terkadang suka meledak-ledak. Ya bukan apa-apa takutnya nanti karena cemburu dan curiga, saban hari kelahi terus. Dan mikirnya kalau dah punya anak nggak bisa sabar menghadapi anak itu bisa beresiko.
Tapi sekarang Alhamdulillah saya merasa sudah lebih bisa mengontrol itu semua. Saya berharap menemukan seorang yang penyabar bisa menularkan sikap sabar itu kepada saya, ketika bersamanya saya bisa menjadi sabar karena rasa hormat saya kepada dia. Saya ingin bersikap sabar dalam mendidik anak-anak saya meskipun saya lelah. aamiin

4. Saya masih menunggu seseorang
Seperti yang saya ungakapkan di atas bahwa masih ada seseorang yang saya tunggu, selama janur kuning belum melengkung maka saya akan menunggu dulu untuk sementara hahaha….
Jika pada akhirnya seseorang tersebut lebh memilih wanita lain, saya akan tetap sabar. Dan ketika itulah saya akan memutuskan untuk segera menikah dengan orang yang mau ama saya (dalam tanda kutip).

Jadi pada dasarnya saya tidak takut menikah. Hanya berhati-hati. Bijaklah dalam memilih ahahaha

Wednesday, July 11, 2018

PEDAS ASAM ASINAN JAMBU AIR ENAK


Siang-siang gini makan yang segar-segar asam pasti nikmat banget. Ditambah kalau ada pedas-pedasnya. Apalagi kalau bukan asinan atau rujak. Oowwhhh maknyus minjam istilah Pak Bondan…
Ceritanya dapat jambu air dari temen lumayan banyaklah kalau dimakan sendiri. Mau dimakan dengan cocolan garam cabek udah biasa, bosen ah. Dimakan dengan kecap manis dan cabek juga udah biasa. Pinginnya tu yang lebih segar dan berkuah jadi bisa nyeruput kuahnya. Akhirnya kepikiran diasinin aja. Cari-cari resep yang pas di cookpad dapat deh salah satu resep yang menarik mate kalau dilihat, akhirnya dicoba deh (makasih ya buat mbaknya, lupa namanya siapa, hasil resepnya enak).
Karena jambunya lumayan banyak jadi saya antar juga ke rumah keluarga saya. Pada batuk-batuk makannya, kepedesan kali. hahaha
Resepnya simple banget kog. Tanpa babibu inilah resepnya:

Bahan:
Jambu air
Air (secukupnya)
Garam
Gula pasir
Gula merah
Cabai rawit merah (sesuai selera pedasnya)
Terasi (saya pakai terasi kemasan yang di tipi-tipi setengah aja/sesuai selera aja)
Cuka (boleh ganti jeruk sambal/kunci)

Cara membuat:

Bersihkan dan belah-belah jambunya.
Masak air campurkan semua bahan (kecuali jambu dan cuka/jeruk).
Setelah mendidih masukan cuka sambil dirasa asin, asam, dan manisnya jika dirasa sudah pas siram ke jambunya. Simpel kan??
Habis itu makan deh. Siapkan air minum yang banyak. Hati-hati batuk-batuk ya makan ini.

Selamat mencoba.

Postingan Terakhir

PENGALAMAN TES CPNS KPU TA 2018