Monday, January 29, 2018

DEAR MANTAN

Mantan

Tulisan ini saya beri judul mantan. Bukan bermaksud sengaja ingi mengingat mantan, tetapi ingin meluapkan isi hati yang berkecamuk selama beberapa bulan ini. Ya kali aja tiba-tiba dia nyasar ke blog saya hahaha.

Ceritanya, beberapa bulan belakangan mantan saya jadi sering menghubungi saya. Dan ini membuat saya terpikirkan terus. Meski tak selalu saya respon, tak munafik terkadang kembali teringat kenangan bersama dia, tapi juga teringat kejadian terakhir yang membuat hubungan menjadi kandas. Saya pikir, saya masih sensitif dan melankolis.

Pada suatu hari saya bertanya kepadanya, apakah istrinya tahu kalau dia wa saya. Dia mengatakan nggak. Kemudian saya bertanya kembali, apa nggak masalah. Dan dia jawab, masalah gimana. Dan sampai saya menulis ini belum saya balas.

Mungkin menurut dia tidak masalah tapi saya ini wanita yang juga sekaligus mantan. Saya tidak tahu dan tidak mengerti kenapa seorang lelaki menghubungi mantannya lagi setelah waktu yang cukup lama tidak berkomunikasi. Padahal disaat posisi dia sudah menikah dan memiliki anak pula. Ya, mungkin tidak masalah untuknya. Tapi bagaimana jika pada akhirnya sang istri tahu. Masa dia nggak ngecek HP suaminya (memangnya kamu simpan dengan nama apa nomor saya). Ya, syukur-syukur kalau istrinya tidak mempermasalahkan, tidak seperti saya. Tapi sedikit banyaknya pasti ada kecamuk juga di dalam hati.

Tapi meskipun begitu hendaknya suami menjaga perasaan pasangannya. Apa perlu menghubungi mantan hanya untuk sekedar bilang, “pagi”, “siang”, “sore” atau mengirim emoticon-emoticon nggak jelas. Jika hanya sekedar mengucapkan salam atau bertanya kabar, itu masih wajar dan tidak masalah. Sebenarnya bisa saja saya blokir nomornya. Tapi saya berpikir itu membuat saya tidak bisa berdamai dengan masa lalu.

Yang membuat saya masalah dengan hal ini adalah dia sudah menikah dan punya anak sedangkan saya masih sendiri (dan dia tahu itu) lalu maksud lu apa. 

Postingan Terakhir

PENGALAMAN TES CPNS KPU TA 2018