Thursday, November 24, 2016

celoteh


Kadang terfikir secara tiba-tiba ketika melihat bayi, balita dan anak kecil hingga mereka mulai memasuki sekolah dasar. masih lucu-lucu. Polos. Dari tidak mengetahui apa-apa hingga bisa memahami suatu hal dan begitu banyak celoteh pertanyaan yang terlontar di mulut kecil mereka.
Lingkungan yang membentuk kepribadian dan sifat mereka yang nantinya akan berpengaruh terhadap sikap mereka kelak ketika dewasa. Lingkungan yang baik membentuk kepribadian yang baik, lingkungan yang tidak baik (bisa dibaca: buruk) mungkin akan membentuk kepribadian mereka menjadi kurang baik atau mungkin tidak baik, atau bahkan buruk mungkin.

Ketika masih bayi hingga balita adalah tanggungjawab orangtua atau keluarga inti untuk membentuk kepribadian itu. Namun, ketika mereka mulai memasuki dunia prasekolah dan sekolah maka peran guru mulai turut andil dalam pembentukan kepribaian mereka. Termasuk juga lingkungan sekolah dalam artian teman-temannya. Ketika mereka memasuki dunia bermain bersama teman-teman sebayanya di lingkungan tempat tinggal mereka hal ini juga mempengaruhi pebentukan kepribadian mereka, segala apa yang mereka bicarakan atau lakukan.

Masa SD tingkah laku mereka masih terbilang polos, masih mudah untuk dibentuk. Seumpama adonan kue ketika masih baru mudah untuk kita cetak akan tetapi jika dibiarkan lama dalam angin adonan tersebut akan mengeras maka akan sulit kita untuk mencetaknya bahkan adonan tersebut akan terberai.

Ketika memasuki masa SMP sudah ada mulai perubahan dalam prilaku mereka. Orangtua pun sudah mengizinkan mereka keluar tanpa pengawasan yang ketat. Pada masa ini mereka sudah mulai memahami apa yang baik dan apa yang buruk walaupun masih abu-abu  karena pembentukan, pencarian jati diri baru dimulai sehingga rentan akan pengaruh dari apa yang mereka dengar, mereka saksikan dan apa yang mereka alami, intinya adalah lingkungan sosial mereka, pergaulan mereka.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terakhir

PENGALAMAN TES CPNS KPU TA 2018