jangan kita melaksanakan sholat sunnah seperti sholat wajib. (tapi maaf saya tidak bisa menampilkan dalilnya karena waktu itu saya baca di buku, dan saya cari di internet belum ketemu).
Akan tetapi ada beberapa pandangan mengenai sholat sunah yang dilaksanakan secara kontinyu.
Dia menjadi tidak boleh, ketika kita berpikiran jika tidak mengerjakan maka akan berdosa, karena artian dari sunah adalah dikerjakan mendapat pahala jika tidak dikerjakan tidak apa-apa (tidak ada dosa di dalamnya). Dan Rosulullah saw, pun telah mencontohkan bahwa beliau tidak selalu melaksanakan sholat sunah secara kontinyu.
Seperti yang tertulis dalam sebuah hadis,
"ketika Abdullah bin Syaqiq bertanya kepada Aisyah ra, "Apakah Rosulullah saw melaksanakan sholat dhuha?" Aisyah menjawab, "Tidak, kecuali jika beliau pulang dari bepergian". (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis ini bisa disimpulkan bahwa Rosulullah tidak selalu melaksanakn sholat dhuha setiap hari, hal ini dikarenakan agar tidak menjadi beban bagi umatnya dan tidak memandang sholat sunnah sebagai perkara yang wajib.
Namun, jika kita melaksanakannya secara kontinyu, pun tidak ada masalah dengan niat agar selalu dekat dengan Allah, karena Allah pun mencintai amalan yang dilakukan secara kontinyu.
"Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang didawamkan (kontinyu) meskipun hanya sedikit" (HR. Muslim)
Jadi kesimpulannya adalah, boleh mengerjakan sholat sunnah secara kontinyu/terus menurus setiap hari tapi dengan niat agar semakin dekat dengan Allah tanpa menjadikan beban dengan berpikir jika tidak mengerjakan maka akan berdosa dan tidak perlu merasa bersalah atau berdosa jika tidak menjalani (Wallahu 'alam)
Tapi catatannya adalah jangan meremhkan amalan yang sunnah karena Allah sangat mencintai amalan sunnah dan sebagai pelengkap amalan wajib.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah)
Tatacara pelaksanaan sholat dhuha
Sholat dhuha dilaksanakan pada waktu sepenggalahan matahari naik yaitu sekitar jam 7 sampai mendekati waktu zuhur. Akan tetapi untuk kehati-hatian dan lebih utama dikerjakan sekitar jam 8 sampai jam 11. (Tapi kalau saya pribadi lebih suka sekitar jam 8, 9 sampai jam 10).
Sholat dhuha dilaksanakan sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat dengan setiap 2 rakaat satu salam.
Berdasarkan sebuah hadis Rosulullah saw sering kali melaksankannya 4 rakaat,
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya.” (HR. Muslim)
Cara mengerjakannya sama saja dengan sholat wajib atau sholat sunnah lainnya, mulai dari gerakannya sampai dengan bacaannya, hanya saja niatnya yang berbeda.
Dan lafaz niatnya adalah:
" USHALLII SUNNATADH DHUHAA RAK'ATAINI LILLAHI TA'AALAA. ALLAAHUAKBAR"
Artinya: Aku niat mengerjakan sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala. Allah Maha Besar.
Dari beberapa sumber saya mendapatkan bahwa diutamakan setelah al-Fatihah, pada rakaat pertama membaca surah asy-Syamsu dan rakaat kedua adh-Dhuha. Akan tetapi ini hanya option jadi tergantung kepada anda mau membaca surah pendek yang mana setelah al-Fatihah. (wallahu 'alam)
Dan berikut adalah dalil mengenai beberapa faedah dari sholat sunnah dhuha:
1. Sebagai sedekah
Dari Rasullullah saw kepada Abu Dzar,
“Setiap hari bagi setiap persendian dari salah seorang di antara kalian terdapat kewajiban untuk bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi munkar adalah sedekah. Semua itu tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan di waktu dhuha.” (HR. Muslim).
2. Diampunkan dosanya
“Siapa yang dapat melaksanakan shalat dhuha dengan kontiniu, niscaya akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu layaknya sebanyak buih lautan.” (HR. Tirmidzi).
3. Dibangunkan istana di surga
“Barangsiapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana dari emas di surga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
4. Menjalankan wasiat Rosulullah saw
Dari Abu Hurairah ra, “Rasulullah SAW mewasiatkan kepadaku 3 perkara: puasa 3 hari setiap bulan, 2 rakaat shalat dhuha, & shalat witir sblm tidur” (HR. Bukhari Muslim)
5. Mendapat perlindungan sepanjang hari
“Wahai anak Adam shalatlah 4 rakaat di awal hari, Aku akan lindungi engkau hingga akhirnya.” (HR. Tirmidzi)
6. Seperti ibadahnya para awwabin (orang-orang yang taat beribadah)
“Tidak ada orang yang memelihara shalat Dhuha, melainkan dia seorang yang kembali, karena dia adalah shalat awwaabin (shalatnya orang-orang yang kembali).” (HR. Ibnu Khuzaimah)
7. Seperti pahala haji dan umrah
“Siapa yang shalat Fajar berjamaah, kemudian duduk untuk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka baginya bagaikan pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)
8. Dibuka pintu rezekinya
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani)
Hadis lainnya
“Barang siapa yang melaksanakan shalat dhuha 2 rakaat, maka akan ditulis sebagai orang- orang yang tidak lalai dalam mengingat Allah. Barang siapa yang melaksanakan 4 rakaat, akan ditulis sebagai orang- orang yang suka beribadah. Barang siapa yang melaksanakan 6 rakaat, maka akan dicukupkan ia pada hari tersebut. Barang siapa yang melaksanakan 8 rakaat, akan ditulis sebagai orang- orang yang selalu berbuat taat. Dan barang siapa yang melaksanakan 12 rakaat, maka Allah akan membina baginya mahligai di dalam Surga”. (HR At Thabrani)
“Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan pintu DHUHA, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah), dimanakah orang yang selalu mengerjakan sembahyang atas Ku dengan sembahyang DHUHA? inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan rahmat Allah”. (HR. Thabrani dari Abu Huraerah)
Mari sebarkan kebaikan,
wallahu’alam bish-shawab.
Assalamu'alaikum terimakasih tulisannya mengenai berbagai keutamaan dan hadits sholat dhuha. Bermanfaat sekali. Saya menulis artikel berkaitan 15 Manfaat dan Keutamaan Sholat Dhuha Semoga berkenan untuk saling berkunjung.
ReplyDelete