sekedar ungkapan,,,

haruskah ku terus menahan rasa yang membuatku bergetar ketika mengingat dan tersenyum dalam sendiri

pernahku merajut mimpi indah

dan kandas dalam kesakitan

hingga membuatku harus berhati-hati berkenalan dengan cinta

dan engkau hadir walau tak selalu

setidaknya membuatku sedikit terobati walaupun kadang kecewa tetap menggores hati

tapi itulah hakikatnya

bahwa berharap pada manusia pasti akan membuat kecewa

karna tak akan ada manusia yang selalu sesuai harapan dan mimpi,,,

Adam.....

ada kerinduan yang menggetarkan hatiku malam ini
satu rasa yang tak bisa dijelaskan dengan kata
degup jantung berirama nan syahdu dalam mimpiku malam tadi
mimpi yang mengukirkan berjuta harapan
namun juga menyisahkan  tanya yang tak bisa terjawab
wahai Adam,,,,
diriku memang tak sempurna
takkan kau temui kecantikan dalam diriku
takkan jua kau dapatkan kekayaan padaku
takkan kau jumpai keshalihaan dalam imanku
begitu banyak cacat yang terukir dalam masa laluku
wahai Adam,,,
dalam ketidaksempurnaanku
ku ingin kau sempurnakan imanku
ku ingin untaian doa untukku selalu ada dalam setiap sujudmu
wahai Adam,,,,
diriku memanglah tak sempurna seperti harapmu
tapi ku akan mengabdi padamu untuk surga-Nya.

20'09'2015

Terkadang kala sedang sendiri,
aku masih merindukanmu...
Terkadang terbesit dalam pikiran masih mengharapkanmu,
kembali pada ku..

Terkadang aku masih membayangkanmu ada disampingku,
menggenggam tanganku..
Terkadang aku bicara sendiri dengan bayanganku,
dan dalam imajinasi sedang berbincang denganmu
dalam canda dan tawa,
karena dalam dunia nyata kita malah sering bertengkar..
Terkadang ketika dalam tidur,
ku bermimpi bertemu denganmu, mendekap tubuhku..
Terkadang dalam sunyi terngiang suaramu membisikkan nada cinta yang syahdu,
hingga membuatku menangis..
Itu lucu bagimu, tapi tidak bagiku..
bagiku yang dalam kesendirian dan papa akan kasih seorang...
Dalam malam ku menatap bulan yang juga sendiri di setiap malam..
akankah ku menjadi bulan selamanya??...
u/ mu AS:yang telah bahagia bersamanya.
Terinspirasi dari kata-kata Bapak Mario Teguh.